top of page
Writer's pictureE. Deborah Kalauserang

Ingat



Hei! Bangun kau!

Kau tidak sendiri, kawan Meskipun perjuanganmu terlihat sia-sia Masih ada nama seorang Cahaya

Kau tidak sendiri melawan Gelapnya malam yang membutakan jiwa Para pengelana haus yang lelah

Mungkin, kau pernah ragu Kemana akan melangkah kakimu

Ketika bibirmu bergetar Mencari-cari ucap makna cinta Ketika air mata mu bergulir berlomba Menuruni pipi asin pucat tak berona Ketika gelap membutakan tatap asa Dan perang berkobar menantang dosa Ketika kau terhempas malu tak berdaya Dan pernah sesaat takut untuk percaya

Kau tidak sendiri, kawan Meski tidak sedikit derita yang melukai Raga pembela kebenanaran yang pasti

Kau tidak sendiri melawan Letih yang merengut iman pencari terang Yang berteriak saat dunia berguncang

Sebuah pengorbanan tidaklah sia-sia Saat kau menolak memberikan sisa-sisa Perjuangan yang dibuat setengah-setengah Tercampur amarah duka tak bersuka

Hei! Bangun kau!

Lihatlah telapak tanganmu Goresan-goresan yang elok dan mulia Lihatlah telapak kakimu Lecetan-lecetan yang indah dan setia

Ingat ini selalu, kawanku Darah boleh mencapai titik penghabisan Dan raga boleh berbilur kuat siksaan Namun maut takkan pernah membunuh hati Dan padam takkan pernah mengenal api

-

Di atas kereta dari Surabaya menuju Yogyakarta Minggu, 10 Maret 2019 EDK

27 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page